Computational Thinking


Tentang Computational Thinking

Istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran Komputasi pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert (1980) dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm”. Seymour Papert menghubungkan pemikiran komputasi dan pedagogi digital dengan pendekatan modern dalam pendidikan yang diprakarsai oleh Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan paling dikenal karena mempelopori teori belajar yang dikenal sebagai konstruktivisme.

Kemudian Seymour Papert mengembangkan teori konstruktivisme dengan menambahkan gagasan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam kegiatan membangun produk yang bermakna. Di beberapa negara-negara lain seperti Finlandia, Korea Selatan, Cina, Australia, dan Selandia Baru telah meluncurkan upaya berskala besar untuk memperkenalkan Computational Thinking di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kurikulum Computer Science baru atau diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya. Pada tahun 2016, Barack Obama meminta semua siswa K-12 atau jenjang SD sampai SMA untuk dibekali dengan keterampilan Computational Thinking sebagai bagian dari inisiatif Computer Science for All.

Jadi, Apa sih Computational Thinking itu?

Computational thinking sebagai cara berpikir untuk menyelesaikan masalah atau problem solving bekerja dengan cara menguraikannya menjadi beberapa tahapan yang efektif, efisien, dan menyeluruh, meliputi: decomposition, pattern recognition, abstraction, algorithms yang merupakan beberapa konsep dasar ilmu komputer. 

Tahapan-tahapan Computational Thinking ada apa saja?

Berpikir komputasional atau computational thinking memiliki empat tahapan penting yaitu: 
1. Decomposition. Dalam tahap ini, masalah dipecah menjadi lebih kecil dan sederhana. 
→ Seseorang diminta untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ingin dicari solusinya, seperti solusi apa yang dapat diterapkan pada masalah pembuangan limbah
2. Pattern Recognition
Tahap ini diharuskan untuk mecari pola permasalahan agar mudah diselesaikan.
→Lalu, seseorang itu akan mencari tahu pola kenapa orang membuang limbah sembarangan  
3. Abstraksi. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah men-generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Hal ini sangat penting dilakukan karena biasanya dengan melihat karakteristik umum akan memungkinkan untuk membuat model suatu penyelesaian masalah tersebut.
→Kemudian, seseorang itu akan mencari alternatif lain selain membuang limbah sembarangan, seperti di daur ulang atau
 4. Algorithm. Dalam tahap ini diharuskan bisa mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step atau langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.
→Akhirnya, seseorang itu memerlukan rincian yang tepat tentang bagaimana tahapan-tahapan untuk membuat alternatif lain itu.

Lalu manfaat dan tujuan dari Computational Thinking itu apa? 

Tujuan : Memungkinkan untuk mengetahui hal yang tepat ketika berhadapan dengan masalah seperti halnya komputer 
Menurut laman Code Learn, ada beberapa manfaat yang bisa diambil yaitu Menyediakan langkah problem solving yang efektif, melatih mindset untuk menjadi lebih kreatif dan pola pikir menjadi lebih logis dan terstruktur.


Source:

KALENDER

   Langkah-langkah  1. Proses pembuatan proyek hasil karya ini dimulai dengan mendiskusikan tema dan layout yang akan digunakan sebagai kons...